Bengkel Sepeda Android Apps Herunterladen Download de Computer Applicatie

SMRC Ungkap Faktor yang Bikin Suara Jokowi Melorot di Pilpres Tim VIVA » PEMILU SURVEI Minggu, 7 Oktober 2018 | 21:22 WIB VIVA ...

Suara Jokowi Melorot di Pilpres

Suara Jokowi Melorot di Pilpres

Suara Jokowi Melorot di Pilpres

8 10 99
SMRC Ungkap Faktor yang Bikin Suara Jokowi Melorot di Pilpres

Tim VIVA »
PEMILU SURVEI
Minggu, 7 Oktober 2018 | 21:22 WIB




VIVA – Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan, menuliskan tak terdapat jaminan sokongan tren terhadap Jokowi bakal terus menerus naik. Sebab ada sejumlah hal fundamental yang akan menyerahkan pengaruh terhadap sokongan Jokowi.

"Pemilu masih lama. Enggak dapat duduk manis sebagai kesebelasan Jokowi. Banyak hal yang berpengaruh. Faktor mendasar di antaranya ekonomi, politik, hukum, dan keamanan," kata Djayadi di kantor SMRC, Jakarta, Minggu 7 Oktober 2018.

Menurutnya, hal fundamental dapat mempengaruhi pertarungan dalam pilpres. Misalnya kondisi ekonomi memburuk diperlihatkan dengan inflasi, politik tak stabil, Jokowi menciptakan blunder politik, ataupun kondisi keamanan.

Survei SMRC juga mengungkapkan situasi ekonomi, politik, hukum, dan ketenteraman saat ini. Kondisi ekonomi nasional dirasakan 39,1 persen lebih baik dan 2,7 persen jauh lebih baik. Sementara tidak ada evolusi 29,3 persen, lebih buruk 21 persen, dan jauh lebih buruk 1 persen.

Sementara situasi politik nasional ketika ini 1 persen paling baik, 34 persen baik, baik 37 persen dirasakan sedang, buruk 12 persen, dan 2 persen paling buruk.

"Penilaian situasi politik baik pada September 2008 tersebut 29 persen, sementara September 2018 lebih tinggi, 35 persen," kata Djayadi.


Adapun situasi penegakan hukum dirasakan sangat baik 3 persen, baik 49 persen, sedang 28 persen, buruk 14 persen, dan paling buruk 1 persen.

"Penilaian atas penegakan hukum 'baik' pada September 2008 terdapat 37 persen, dan pada September 2018 lebih tinggi 51 persen," kata Djayadi.

Lalu situasi keamanan dirasakan sangat baik 4 persen, baik 63 persen, sedang 23 persen, buruk 8 persen, dan paling buruk 1 persen.

"Penilaian atas kondisi ketenteraman 'baik' pada September 2008 sebesar 55 persen, pada September 2018 lebih tinggi 66 persen," kata Djayadi.

Berdasarkan keterangan dari Djayadi, evaluasi atas hal fundamental di atas secara umum lebih positif pada masa Jokowi dikomparasikan masa Susilo Bambang Yudhoyono. "Bila pemerintah salah dalam mengelola masalah, tren positif sokongan pada Jokowi kini ini dapat berbalik arah," kata Djayadi.

0 comments: